KAJIAN VISUAL CORAK DAN MOTIF BATIK BANAVA SEBAGAI CITRA KOTA DONGGALA Visual Study of Banava Batik Pattern and Motif as The Image of Donggala Section Articles
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
ABSTRAK
Batik sebagai salah satu produk kriya/wastra yang keberadaan kini ditemukan diseluruh wilayah di Nusantara, dalam proses pertumbuhannya, batik erat dengah kehidupan manusia. Keberadaan batik di salah satu wilayah Kabupaten Palu,, Sulawesi Tenggara, Kecamatan Banawa-Donggala, yang selama ini lekat dengan tradisi tenun, dimana tumbuh sentra batik yang merupakan dari hasil pemberdayaan msayarakat sekitar yang terkena dampak dari bencana gempa dan Tsunami yang meluluhlantakan beberapa wilayah, termasuk salah satunya daerah Banawa. Kondisi ini mengispirasi pemilik batik yang menampung beberapa pemuda pengungsi ke wilayaha Semarang untuk dberikan pelatihan membatik di waktu senggang sekaligus bagian trauma healing bagi warga sekitar sekaligus mengembalikan geliat ekonomi di wilayah tersebut. Dari aspek estetika, ragam corak batik mulai banyak dikembangkan dan dipatenkan, dengan naman Batik Banava01, dimana motif yang dihasilkan merepresentasi beragam visual yang berkait alam, wilayah, mitos, kepercayaan termasuk kearifan lokal setempat. Penting untuk dilakukan telaah dan analisa unsur visual dan pada ragam corak batik yang dihasilkan, dan dijadikan sebagai salah satu cara untuk menampilkan citra atau branding wilayah Donggala sebagai salah satu wilayah yang memiliki keunikan wilayah , sumber daya alam dan kearifan lokal yang diangkat dan dikenalkan kepada masyarakat luas.
ABSTRACT
Batik as one of textile or wastra craft products whoes existence is now found in all regions off the archipelago. In the process of its growth in an area, batik is closely related to human lifw, both from the environmental aspect as well as the movement of people. Likewise the existence of batik in one of the districts in Southeast Sulawesi, Banawa-Donggala, which was previously attached to tenun tradition, where batik centers are being developed is due to community empowerment due to the earthquake and tsunami that devasted several areas, and one og them is Banava area. This condition inspired the owner in Semarang batik, who accomadeted several refugee youths and to fill his time by providing batik training ini his spare time. The aesthetic aspect, various batik styles have been developed and patented, batik motifs in this area represent nature, myths, beliefe and local wisdom of Donggala areas, which many are not yet konown by the public. It is importand to analyze the visyal element and various atterns of batik found in the Banawa, and this is used by batik owners as a way to display the image of branding about Donggala as one of the areas that has characteristics and identities that are not found in the other region.