D06 - Ecoprint dengan Pewarna Alami Kayu Secang (Caesalpinia sappan L) pada Kain Katun

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Suryawati Ristiani

Abstract

Penggunaan pewarna alami kayu secang pada proses ecoprint masih terkendala dengan warna banyak luruh saat proses fiksasi. Penelitian ini menggunakan pewarna kayu secang (Caesalpinia sappan L) dengan 4 variasi ekstrak warna, 2 variasi pre-mordan kain yaitu tawas (K2Al2(SO4)2) dan symplocos, 3 variasi fiksator yaitu kapur (CaCO3), tunjung (FeSO4), tawas (K2Al2(SO4)2). Tujuan penelitian ini adalah: memperoleh data hasil ecoprint, memperoleh konsentrasi larutan fiksator yang optimal, dan mengetahui tahan luntur warna kain ecoprint, menggunakan teknik ecoprint dyed blanket dengan pewarana alami kayu secang. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif, dilengkapi dengan pengujian arah warna berdasarkan metode pantone FHI Cotton TCX dan uji tahan luntur warna. Hasil ecoprint pre-mordan symplocos, secara visual menghasilkan warna lebih cemerlang dibandingkan dengan hasil ecoprint pre-mordan tawas. Pewarna kayu secang pada kain mori primissima sanforized menghasilkan 29 varian warna merah dan 14 varian warna ungu dengan jejak motif daun tercetak cukup bagus. Konsentrasi fiksator yang optimal kain primissima sanforized pre-mordan tannin-symplocos, pewarna secang+tingi: tawas 35 g/L, tunjung 12 g/L, dan kapur 30 g/L. Hasil uji tahan luntur warna terhadap keringan asam, fiksasi tawas nilainya 4-5 (kategori baik), fiksasi tunjung nilainya 4 (kategori baik), fiksasi kapur nilainya 3 (kategori cukup). Hasil uji tahan luntur warna terhadap panas penyetrikaan kain ecoprint primissima sanforized. fiksasi tawas, tunjung, kapur, nilainya rata-rata 4-5 (kategori baik).

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Suryawati Ristiani. (2023). D06 - Ecoprint dengan Pewarna Alami Kayu Secang (Caesalpinia sappan L) pada Kain Katun. Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan Dan Batik, 4(1), D06. Retrieved from https://proceeding.batik.go.id/index.php/SNBK/article/view/186